Gempa Susulan Nepal

21.20
Sehari setelah diguncang gempa berkekuatan 7,8 sr, gempa susulan berkekuatan 6,7 skarichter terjadi lagi Minggu (26/4) pukul 1 siang waktu Nepal. US Geological Survey melaporkan pusat gempa berada 80 km timur kota Katmandu. Kementerian Dalam Negeri Nepal sampai Minggu petang telah mengonfirmasi jumlah korban tewas akibat gempa mencapai 2.263 jiwa dan 5.900 orang luka-luka.
Seperti dilaporkan koresponden New York Times di Katmandu, Thomas Fuller, saat terjadinya gempa susulan warga berada dalam keadaan panik. Mereka berhamburan keluar rumah dan berkumpul di jalanan dan tempat-tempat terbuka. Genpa susulan ini seperti memperkuat rumor yang mengatakan gempa-gempa susulan akan kembali datang.   
Di kota Katmandu, puluhan ribu warganya memenuhi jalan-jalan kota, taman, halaman gedung pemrintah  atau halaman sekolah untuk mengamankan diri. Mereka adalah warga yang kehilangan rumah atau tak ingin kembali ke dalam rumah karena kuatir dengan gempa susulan berikutnya. Warga membuat tempat bernaung sendiri dengan tenda seadanya atau tanpa tenda sekalipun. Rumah sakit pun kelebihan pasien dan memilih melaukan perawatan di luar bangunan rumah sakit.
Sementara itu,  pemerintah Nepal mulai menyiapkan 16 posko resmi di penjuru Katmandu dan beberapa wilayah di luar kota sambil terus melanjutkan proses evakuasi. “Posko ini dibuat untuk memudahkan pendistribusian air bersih, makanana dan obat-obatan, “ ujar Laxmi Prasad Dhakal, Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Nepal.
Subbash Gimmire, Pemimpin Redaksi koran Nepal 'Republica', yang mengontak keluarganya di desa Gorkha yang berpenghuni 3.OOO orang,  mengatakan,"tidak ada satu rumahpun yang tersisa di desa ini, termasuk rumah saya."
Efek gempa juga mengakibatkan terjadinya longsoran salju di Pegunungan Everest. Operasi evakuasi bagi para pendaki menggunakan helikopter mulai dilakukan sejak hari Minggu pagi untuk membawa turun pendaki yang luka. Longsoran salju menyebabkan 18 pendaki tewas dan 41 lainnya luka-luka. Sementara masih ada sekitar 800 pendaki yang tetap tinggal di base-camp di kaki gunung dan di lokasi yang lebih tinggi.
Menyikapi musibah gempa di Nepal, Aksi Cepat Tanggap (ACT) langsung merespon dengan segera mengirimkan tim advance Global Humanity Response (GHR) yang dberangkatkan Senin (27/4) malam dari Jakarta menuju Nepal. “Tim akan melakukan assessment awal  dan melakukan aksi relief sesuai dengan kebutuhan prioritas warga Nepal pascagempa. Sudah kami siapkan juga Tim kedua plus Tim Medis, yang akan segera berangkat di kesempatan pertama Bandara Katmandu dibuka nanti. Bismillah mohon doa dari warga Indonesia semoga misi kami berjalan lancar, dan mari kita berikan empati kita untuk saudara-saudara kita di Nepal,” ujar Senior Vice President ACT, N. Imam Akbari, Minggu malam. (bbg/dbs)
Previous
Next Post »
0 Komentar